Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2019

Kerajinan Bahan Limbah Keras

Gambar
Limbah keras anorganik yang dapat didaur ulang yaitu plastik, pecahan keramik, pecahan kaca, dan potongan logam. Limbah-limbah keras anorganik dapat dipilah-pilah sesuai kebutuhan. Jika dinilai tidak layak pakai, limbah keras dapat dimusnahkan dengan cara peleburan, dan pembakaran. Limbah yang masih layak pakai dapat dimanfaatkan kembali menjadi karya kerajinan. Jika limbah sudah beralih manfaat menjadi barang kerajinan, secara ekonomi nilainya akan meningkat. Sejak dahulu masyarakat Indonesia telah menggunakan produk kerajinan sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, dari mulai kebutuhan hidup sehari-hari, rumah tangga hingga hanya sekedar kebutuhan penghias rumah/kantor. Berdasarkan pengamatan kebutuhan tersebut maka kerajinan dari bahan dasar limbah keras dapat dibuat dengan berbagai bentuk dan fungsinya.

Kerajinan Limbah Tempurung Kelapa

Gambar
Tempurung kelapa bagi sebagian masyarakat biasa disebut juga dengan tempurung. Tempurung banyak terdapat di daerah pesisir pantai yang ditumbuhi pohon nyiur atau pohon kelapa. Indonesia tergolong negara maritim karena dikelilingi oleh lautan sehingga pohon kelapa dapat dengan mudah dijumpai. Pengolahan tempurung kelapa memang tidak semudah yang dibayangkan. Namun, selain alat tradisional yang digunakan untuk mengeruk bagian luar tempurung juga ada alat mesin yang meng- gunakan teknologi tepat guna untuk menghaluskan permukaan tempurung kelapa. Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat kerajinan dari tempurung kelapa cukup mudah untuk didapatkan, seperti lem kayu, tempurung kelapa, dempul, melanin/politur, amplas, dan cat. Selain itu, untuk pembuatan produk meja dan lemari kecil diperlukan texwood untuk dijadikan rangka kerajinan, sedangkan bagian luarnya ditempeli tempurung kelapa. Agar terlihat artistik, serat dari tempurung kelapa harus ditonjolkan. Pada bagian serat itulah melek

Kerajinan Limbah Tulang Ikan

Gambar
     Tulang ikan merupakan limbah perikanan yang mudah didapatkan di daerah pantai, pasar ikan, dan restoran-restoran seafood. Selama ini tulang ikan biasa dipergunakan sebagai bahan pakan ternak. Tulang ikan dihaluskan menjadi tepung tulang. Limbah tulang ikan ternyata dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar kerajinan yang cukup unik dan artistik. Produk ke- rajinan dari tulang ikan masih tergolong langka, sehingga sangat berpotensi dikembangkan lebih lanjut.       Pemanfaatan limbah tulang ikan menjadi produk kerajinan memiliki nilai lebih di bidang ekonomi. Sekarang ini orang sudah mulai menyenangi produk kerajinan yang berasal dari bahan tulang ikan, karena unik berseni, menarik, dan juga ramah lingkungan. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa peluang usaha dari limbah tulang ikan dapat menguntungkan.       Pengolahan tulang ikan dilakukan dengan sederhana. Setelah dicuci bersih, tulang ikan dijemur matahari langsung. Satu hal yang perlu diperhatikan yaitu pisahkan bagian-b

Kerajinan Limbah Sisik Ikan

Gambar
       Perairan Indonesia sangat kaya akan hasil lautnya, terutama ikan. Dari produk ikan, dihasilkan limbah yang dimanfaatkan se- bagai bahan dasar kerajinan. Limbah ikan berupa sisik dan tulang ikan. Di daerah pesisir pantai banyak nelayan yang menjual ikan dan mengolahnya di tempat pelelangan ikan. Limbah sisik ikan banyak dijumpai di sana dan terbuang percuma. Belum banyak orang yang memahami bahwa sisik ikan dapat didaur ulang. Limbah dari sisik ikan itu bisa menghasilkan produk yang bermanfaat dan memiliki nilai ekonomis tinggi jika dapat mengolahnya. 1. Sisik-sisik ikan direndam selama 2 jam dengan air detergen dan dibilas dengan air bersih sebanyak 3 kali hingga benar-benar bersih dari detergen. 2. Rendam kembali sisik-sisik ikan dengan campuran air jeruk nipis dan air selama 2 jam agar bau amisnya hilang. 3. Pisahkan sisik ikan sesuai ukuran dan ketebalan dan tiriskan dengan saringan. 4. Pemberian warna pada sisik-sisik ikan diperlukan kehati-hatian. Rebuslah air hingg

Kerajinan Limbah Cangkang Kerang

A. Kerajinan Limbah Cangkang Kerang Perairan Indonesia sangat luas dengan aneka satwa air penghuninya. Beraneka jenis kerang yang hidup di dalamnya dan beraneka ragam pula bentuknya. Bahasa latin kerang yaitu molusca, yaitu hewan air yang bertubuh keras yang memiliki cangkang. Kerang terbagi dua yaitu kerang betina dan jantan. Di daerah perkotaan atau pinggir kota, limbah cangkang kerang banyak dijumpai di restoran sea food. Di tempat seperti ini dapat ditemui jenis cangkang kerang laut yang menjadi limbah. Kulit cangkang kerang memang memenuhi tempat sampah, karena ukuran daging kerang yang kecil membuat limbah cangkang kerang menumpuk dan tidak sedap dipandang. Banyak orang sudah banyak yang memanfaatkan cangkang kerang ini sebagai karya kerajinan. Turis mancanegara pun banyak yang menyukai karya kerajinan dari cangkang kerang produksi pengrajin Indonesia. Sejak dahulu cangkang kerang merupakan produk terbaik yang dihasilkan dari pengrajin Indonesia. Kini banyak negara asi

Macam Kerajinan di Wilayah yang Berbeda-beda

Gambar
Pembuatan produk kerajinan di setiap wilayah tentunya berbeda dengan wilayah lainnya. Dari daerah manakah kamu berasal? Setiap daerah memiliki ciri khas kerajinan yang menjadi unggulan daerahnya. Hal ini tentu dikarenakan sumber daya limbah keras organik dan anorganik dari masing-masing daerah berbeda. Di bawah ini merupakan penggolongan hasil limbah keras yang dapat dijadikan bahan baku produk kerajinan dilihat dari kondisi wilayahnya. 1. Daerah pesisir pantai/laut Limbah keras yang banyak tersedia seperti cangkang kerang, tempurung kelapa, sisik ikan, dan tulang ikan. (kerajinan dari tulang ikan) 2. Daerah pegunungan Limbah keras yang banyak dihasilkan di daerah ini adalah limbah kayu pinus, kayu abasia, dan kayu kamper. 3. Daerah pertanian Limbah keras yang didapat di daerah ini adalah tulang-tulang hewan ternak seperti tulang sapi, kerbau, kambing, ayam, serta tulang ikan. 4. Daerah perkotaan Limbah keras yang dihasilkan di daerah perkotaan biasanya berupa pecahan

Pengolahan Bahan Limbah Keras

Proses pengolahan masing-masing bahan limbah keras secara umum sama. Pengolahan dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin. Di bawah ini proses pengolahan sederhana yang dapat dilakukan untuk bahan limbah keras. 1. Pemilahan bahan limbah Seleksi bahan limbah keras perlu dilakukan sebelum proses produksi. 2. Pembersihan limbah Keadaan limbah keras biasanya tidak cukup bersih. Oleh karena itu, perlu dilakukan pencucian dengan menggunakan detergen agar zat bekas makanan atau minuman dapat larut dan limbah keras menjadi bersih. 3. Pengeringan Pengeringan dilakukan secara konvensional yaitu menggunakan sinar matahari langsung atau dapat juga secara langsung dengan dibersihkan menggunakan lap kering. 4. Pewarnaan Pewarnaan pada limbah keras dapat dilakukan dengan cara disemprot atau dikuas dengan cat. 5. Pengeringan setelah pewarnaan Setelah diberi warna, bahan limbah harus dikeringkan kembali dengan sinar matahari langsung atau diangin-anginkan. 6. Penghalusan

Jenis dan Karakteristik Bahan Lunak

Gambar
Limbah keras yang digunakan sebagai bahan dasar kerajinan dapat dibedakan menjadi dua jenis sebagai berikut. 1. Limbah Keras Organik Limbah yang terdiri atas kandungan bahan yang pejal, solid, kuat dan tidak mudah berubah bentuk, berasal dari sumber daya alam daratan dan lautan. Contohnya cangkang kerang laut, sisik ikan keras, tulang ikan, tulang hewan berkaki empat (sapi, kerbau, kambing), tempurung kelapa, dan potongan kayu. Hampir semua limbah keras organik dapat dimanfaatkan kembali sebagai produk kerajinan, tetapi diperlukan peralatan yang cukup kuat untuk membantu dalam pengerjaannya. 2. Limbah Keras Anorganik Limbah yang terdiri atas kandungan bahan yang kuat dan tidak mudah dihancurkan dengan alat biasa, melainkan harus menggunakan teknologi tertentu seperti pemanasan, pembakaran, dan penghancuran. Contohnya pelat-pelat dari logam, pecah-pecahan keramik, pecahan kaca, wadah/botol plastik, dan kaleng. Meskipun begitu, tidak semua limbah keras dapat diolah kembali men

Prinsip Kerajinan Bahan Lunak

Gambar
Pengolahan limbah keras maupun organik memiliki prinsip yang sama yaitu dengan sistem 3R yaitu reduce, reuse, dan recycle. Seharusnya sebuah rancangan bersifat berkelanjutan (sustainable design), tidak hanya cukup secara ekonomi saja, tetapi harus mengintegrasikan isu-isu lingkungan, sosial, dan budaya ke dalam produk. Hal tersebut agar desain lebih dapat bertanggung jawab dalam menjawab tantangan dalam masyarakat global. Begitu juga seorang desainer produk harus memahami pentingnya pemahaman ini. Proses kreatif akan ditemukan saat seseorang telah memperoleh daya serap, imajinasi melalui pengetahuan terhadap materi bahan, alat dan proses yang akan ditekuninya. Pengetahuan bahan limbah keras, penggunaan alat dan kemampuan keteknikan dalam bertukang akan melahirkan sebuah proses kreatif itu sendiri.

Kerajinan Bahan Limbah Keras

Gambar
Pengertian Limbah keras adalah limbah yang berwujud keras, padat, tidak mudah berubah bentuk, tidak mudah diolah, dan tidak mudah terurai dalam tanah. Limbah keras relatif sulit terurai, dan mungkin beberapa bisa terurai tetapi memerlukan waktu yang lama. Limbah tersebut berasal dari sumber daya yang berasal dari pertambangan seperti minyak bumi, batubara, besi, timah, dan nikel. Limbah umumnya berasal dari kegiatan industri, pertam- bangan, dan domistik yaitu dari sampah rumah tangga, contohnya: cangkang kerang, tampurung kelapa, sisik ikan, kaleng bekas, botol, plastik,karet sintetis, potongan atau pelat dari logam, berbagai jenis batu-batuan, pecah-pecahan gelas, tulang-belulang, stereofoam dan lain-lain. Pengolahan Pengolahan limbah organik dan anorganik memiliki teknik yang berbeda. Limbah organik biasanya didaur ulang menjadi pupuk tanaman sampai dengan bahan bakar biogas. Sementara limbah keras yang ada di lingkungan masyarakat terlebih dahulu dilakukan pengolahan mel